BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Al- Qur’an adalah kitab suci
Muslimin yang mengandung banyak hal didalamnya baik itu ranah Saint, Ekonomi,
Sosial dan lain sebagainya. Seseorang yang ingin memfungsikan dan
mengaplikasikan kandungan Al- Qur’an, tentunya tidak lepas dari proses
penafsiran. Dalam penafsiran sendiri banyak aspek yang harus diperhatikan agar
mengurangi kemungkinan salah dalam penafsiran Al-Qur’an.
Pertanyaan
dan jawaban merupakan kalimat-kalimat yang selalu didengar dalam kehidupan
sehari-hari. Setiap orang sangat mengenal bentuk-bentuk tersebut, karena mereka
sering melakukanya. Dengan demikian, kedua bentuk kalimat tersebut bukan lagi
merupakan sesuatu yang asing bagi masyarakat. Dengan fungsinya sebagai
petunjuk, AlQur’an sudah tentu mencakup pola-pola yang menjadi topic bahasan
ini. Dalam
makalah ini mencoba memaparkan sedikit banyak tentang kaidah tanya dan jawab
dalam Al Qur’an.[1]
1.2 RUMUSAN MASALAH
Supaya pembahasan dari
makalah ini tidak terlalu melebar ke masalah yang bukan menjadi tugas ini, maka
kami merumuskan sebagai berikut:
- Apa pengertian Tanya dan Jawab dalam Al- Qur’an ?
- Apa Ragam tanya dan jawab dalam Al- Qur’an ?
- Bagaimana bentuk – bentuk pertanyaan dan jawaban dalam Al Qur’an ?
1.3 MANFAAT / TUJUAN
Manfaat atau Tujuan dari penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut :
- Menambah pengetahuan mengenai Kaidah Tanya dan Jawab
- Mengetahui Ragam dan Bentuk-bentuk Tanya dan Jawab dalam Al- Qur’an
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian
Secara etimologis, soal berasal dari
bahasa Arab su’al. Kata ini merupakan masdar dari kata kerja sa’ala yas’alu,
yang artinya meminta, mengharap pemberian, mencari berita atau bertanya.[2]
Su’al dapat diartikan sebagai permintaan. Dalam pembahasan ini dapat di artikan
pertanyaan. Sedangkan secara terminologis su’al diberi arti yang singkat, yaitu
suatu upaya untuk mendapatkan pemahaman. Kata ini kemudian menjadi kata
serapan, yang dalam kosakata bahasa Indonesia sinonimnya adalah
pertanyaan. Sedangkan jawab, secara
etimologis juga berasal dari bahasa Arab jawab, yang artinya mengembalikan
pertanyaan, pembicaraan,
surat, do’a atau lainnya.[3]
Dalam bahasan ini yang dimaksud adalah jawaban. Sedang secara terminologis,
jawab didefinisikan sebagai kalimat yang fungsinya untuk menjawab syarat
(pertanyaan).
- Ragam Tanya Dan Jawab
Lazimnya setiap pertanyaan,
membutuhakan jawaban yang sesuai dengan pertanyaan, sehingga terpenuhilah apa yang menjadi
keingintahuan penanya.
Didalam Al-Qur’an terdapat ayat-ayat yang
memberikan
jawaban tidak sepenuhnya sesuai dengan apa yang ditanyakan. Jawaban demikian
adalah kehendak Allah. Maksudnya, jawaban itulah yang seharusnya ditanyakan. Redaksi semacam ini
oleh Al-Salaki, seperti dikutip As-Suyuti, disbut uslub hakim[4].
Misalnya firman Allah:
Artinya: Mereka bertanya kepadamu tentang bulan-bulan
baru. Katakanlah: Itu tanda-tanda waktu untuk manusia dan untk musim haji.
(QS.2:189)
Asbabun nuzul latar belakang turunya ayat ini adalah,
sekelompok orang bertanya kepada Rasulullah tentang bulan sabit; mengapa
mula-mula terlihat kecil seperti benang, lalu bertambah sedikit demi sedikit
hingga purnama, kemudian berkurang lagi hingga kembali ke keadaan semula. Hal
itu dijawab dengan menerangkan hikahnya. Itulah yang seharusnya ditanyakan.[5]
Adakalanya
jawaban yang diberikan lebih lusas ketimbang sesuatu yang ditanyakan.
Misal:
Artinya: Katakanlah “Siapakah yang menyelamatkan kamu
dari bahaya yang mengerikan di darat dan di laut, kamu berdo’a kepada NYA
dengan rendah hatu dan suara lembut: Sekiranya dia menyelamatkan kami dari
(bahaya) ini tentulah kami akan bersyukur?” Katakanlah, ‘Allah akan
menyelamatkan kamu dari segala bencana. Namn kamu kemudian mempersekutukan-NYA.(QS.6.63-64).
Adakalanya
jawabanya lebih sempit cakupanya daripada yang ditanyakan. Misal:
Artinya: Bila kepada mereka ayat-ayat kami dibacakan
dengan jelas, mereka yang tidak mengharapkan bertemu dengan kami berkata,
“Bawakanlah bacaan lain dari ini, atau gantilah!” Katakanlah, “Tiada semestinya
aku menggantikanya atas kemauanku sendiri. Aku hanya mengikuti apa yang
diwahyukan kepadaku. Jika tidak mentaati Tuhanku aku takut akan adzab hari maha
dahsyat (yang akan datang). (QS.10:15).
- Bentuk Pertanyan Dan Jawaban Dalam Al-Qur’an
Khalid
Abdurrahman al-‘akk mengemukakan bentuk-bentuk
pertanyaan dan jawaban dalam Al-Qur’an, sebagai berikut:
1.
Jawaban
yang bersambung dengan pertanyaan, contoh:
Artinya: Mereka bertanya kepadamu, apa yang mereka
nafkahkan. Katakanlah: Apa saja yang baik kamu nafkahkan hendaknya kepada
ibu-bapak dan kerabat, kepada anak yatim dan orang miskin. Dan kepada orang
yang terlantar dalam perjalanan. Dan segala perbuatan baik yang kamu lakukan
Allah mengetahuinya.(QS.2:215).
2.
Jawaban
yang terpisah, baik terdapat dalam satu surat maupun dalam dua surat yang
berlainan. Contoh:
Artinya: Dan mereka berkata: “Rasul macam apa ini,
makan makanan dan berjalan di pasar-pasar? Kenapa tidak diturunkan seorang
malaikat kepadanya dan bersama-sama memberi peringatan?” (QS.25:7).
Artinya: Dan Kami tidak mengutus Rasul-rasul
sebelummu, melainkan mereka sungguh memakan makanan dan berjalan di
pasar-pasar. dan Kami jadikan sebahagian kamu cobaan bagi sebahagian yang lain.
maukah kamu bersabar?; dan adalah Tuhanmu Maha melihat.
3.
Dua
Jawaban dalam dua surat untuk satu pertanyaan. Contoh:
Artinya: Mereka berkata: “Mengapa Al-Qur’an ini tidak
diturunkan kepada orang yang penting dari kedua kota itu?” kamilah yang
membagi-bagikan penghidupan diantara mereka. (QS.43:31-32).
4.
Pertanyan
yang jawabannya terhapus atau tidak disebutkan. Contoh:
Artinya:
Adakah orang yang berpegang pada (jalan) yang terang dari Tuhanya, sama dengan
orang yang menganggap indah perbuatannya yang buruk; dan mengikuti hawa nafsu
mereka ? (QS.47:14).
5.
Jawaban
yang disebutkan mendahului pertanyaan. Contoh:
Artinya: Shad: demi Al-Qur’an yang penuh peringatan.
(QS.38:1)
Artinya : Dan mereka heran karena mereka kedatangan
seorang pemberi peringatan (Rasul) dari kalangan mereka; dan orang-orang kafir
berkata: "Ini adalah seorang ahli sihir yang banyak berdusta".
(QS.38:4)
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Ragam-ragam tanya jawab
dalam Al-Qur’an diantaranya jawaban jida sepenuhnyya sesuai dengan apa yang di
tanyakan,jawaban yang diberikan lebih luas dari yang dipertanyakan, jawaban
lebih sempit cakupannya dari yang ditanyakannya.
Bentuk-bentuk pertanyaan dan
jawaban dalam Al Qur’an diantaranya :
Jawaban yang bersambung dengan pertanyaan, jawaban
yang terpisah, baik dlam satu surat maupun dua surat, dua jawaban dlam dua
surat untuk satu pertanyaan, pertanyaan yang jawabannya terhapus atau tidak
disebutkan, jawaban yang disebutkan mendahului pertanyaan.
Kata Penutup
Demikian yang dapat kami
paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya
masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan
kurangnya rujukan yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Kami berharap para pembaca
memberikan kritik dan saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya makalah
ini dan penulisan makalah di kesempatan lain. Semoga makalah ini berguna bagi
kami pada khususnya juga para pembaca pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Agama RI, Mukaddimah Al Qur’an dan
Tafsirnya, Jakarta : Lembaga Percetakan Al- Qur’an Depag RI, 2009.
Chirzin, Muhammad, Al- Qur’an dan Ulumul Qur’an,
Yogyakarta : Dana Bhakti Prima Yasa, 1998.
[1]
Departemen Agama RI, Mukaddimah Al Qur’an dan
Tafsirnya, Jakarta : Lembaga Percetakan Al- Qur’an Depag RI, 2009. Hal. 144
[2] Luwis
Ma’luf, al- Munjid fil- Lughah wal- A’lam, Beirut : Al- Maktabah al-
Katulikiyah, 1965. Hal. 316
[3] Luwis
Ma’luf, al- Munjid, Hal. 108
[4]Jalaludin
as Sayuthi asy Syafi’I, Al Itqon fi
‘Ulumil Qur’an (Beirut : Darul Fikr)
[5]
Abul Hasan Ali Bin Ahmad al Wahidy an Nisaburi, Asbabun Nuzul, Beirut
: Darul Fikr, 1998. Hal. 32
Tidak ada komentar:
Posting Komentar