Sabtu, 08 Desember 2012

PEMBARUAN KH. AHMAD DAHLAN & MUHAMMADIYAH




BAB   I
PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG

KH. Ahmad Dahlan merupakan seorang pahlawan nasional Indonesia. Dia lahir di Yogyakarta. 1 agustus 1868-wafat di Yogyakarta, 23 februari 1923 pada umur 54 tahun. Dalam silsilah ia termasuk keturunan dua belas dari maulana malik Ibrahim, seorang wali besar dan seorang yang terkemuka diantara walisongo, yang merupakan pelopor pertama dari penyebarandan pengembangan islam dari jawaf kutojo dan sapuan .
Dengan makalah yang saya susun ini mengambil tema tentang KH. Ahmad Dahlan dan Muhammadiyah untuk mengetahui riwayat hidup sang tokoh dan apa saja yang telah ia berikan untuk Negara Indonesia.

1.2  RUMUSAN MASALAH

1)      Jelaskan biografi KH Ahmad Dahlan ?
2)      Bagaimana sejarah awal berdirinya Muhammadiyah ?
3)      Apa Faktor berdirinya Muhammadiyah ?
4)      Sebutkan pemikiran KH Ahmad Dahlan ?
5)      Sebutkan pembaruan – pembaruan yang dilakukan KH Ahmad Dahlan ?

1.3  TUJUAN MAKALAH

1)      Memberikan Penjelasan tentang Biografi KH. Ahmad Dahlan.
2)      Menjelaskan secara singkat sejarah Muhammadiyah.
3)      Menjelaskan Faktor berdirinya Muhammadiyah.
4)      Menyebutkan Pemikiran serta pembaruan – pembaruan  KH. Ahmad Dahlan.

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Biografi KH. Ahmad Dahlan
KH Ahmad Dahlan lahir di Yogyakarta 1 Agustus 1868, nama kecil KH. Ahmad Dahlan adalah Muhammad Darwisy. Ia merupakan anak keempat dari tujuh bersaudara yang keseluruhan saudaranya perempuan. Kecuali adik bungsunya. Ia termasuk keturunan yang kedua belas dari Maulana Malik Ibrahim, salah seorang yang terkemuka diantara walisongo, yaitu pelopor penyebaran agama islam dijawa. Silsilahnya tersebut ialah Maulana Malik Ibrahim, Maulana Ishaq, Maulana ‘Ainul Yaqin, Maulana Muhammad Fadlullah (sunan prapen), Maulana Sulaiman Ki Ageng Gribig (Djatinom), Demang Djurung Djuru Kapindo, Kyai Ilyas, Kyai Murtadla, KH. Muhammad Sulaiman, KH Abu bakar, dan Muhammad Darwisy (Ahmad Dahlan).
Pada umur 15 tahun, ia pergi haji dan tinggal di makkah selama lima tahun, ia pergi haji dan tinggal di makkah selama lima tahun. Pada periode ini , Ahmad Dahlan mulai berinteraksi dengan pemikiran-pemikiran pambaharu dalam Islam,  seperti Muhammad abduh al-afghani , Rasyid ridha,  dan Ibnu taimiyah. Ketika pulang kembali ke kampungnya tahun 1888, ia berganti nama menjadi ahmad dahlan. Pada tahun 1903, ia bertolak kembali ke makkah dan menetap selama dua tahun. Pada masa ini, sempat berguru kepada syeh Ahmad Khatib yang juga guru dari pendiri NU, KH. Hasyim Asyari. Pada tahun 1912 ia mendirikan Muhammadiyah di kampung kauman Yogyakarta. [1]
Sepulang dari mekah, ia menikah dengan siti walidah, sepupu sendiri, anak kiyai penghulu haji fadhil, yang kelak dikenal dengan Nyai Ahmad Dahlan, seorang pahlawan nasional dan pendiri Aisiyah. Dari perkawinan dari siti walidah, KH. Ahmad Dahlan, janda H. Abdullah. Ia juga pernah menikai nyai rum, adik kiyai munawir kerapyak. KH. Ahmad Dahlan juga mempunyai putera dari perkawinanya dengan Nyai Aisiyah (adik Adjeng penghulu) Cianjur yang bernama dandanah. Ia pernah menikah dengan Nyai Yasin Pakualaman Yogyakarta. 
Latar belakang Keluarga KH Ahmad Dahlan  
Kauman, kampung kelahirannya unik karena nilai historisnya. Sebagaimana area kauman di kota-kota di Jawa Tengah, kampung Kauman di Yogyakarta juga terletak di sekitar Masjid Besar Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Tepatnya di sisi Barat Alun-alun Utara. KH Ahmad Dahlan dilahirkan dari ibu bernama Siti Aminah dan ayahya KH Abu Bakar ibn KH Sulaiman. Ayahnya menjabat sebagai Khatib, jabatan abdi dalem urusan agama yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan shalat Jum’at di Masjid Agung Kasultanan Yogyakarta.[2]
Dari Garis ibu, KH Ahmad Dahlan adalah cucu Penghulu Kraton yaitu KH Ibrahim. Sementara dari garis ayahnya, KH Ahmad Dahlan masih memiliki hubungan darah dengan Syekh Maulana Malik Ibrahim (penyebar Islam di Gresik pada abad ke 15) sebagai turunan ke-11.[3]
B.     Sejarah awal Muhammadiyah
Bulan Dzulhijjah (8 Dzulhijjah 1330 H) atau November (18 November 1912 M) merupakan momentum penting lahirnya Muhammadiyah. Itulah kelahiran sebuah gerakan Islam modernis terbesar di Indonesia, yang melakukan perintisan atau kepeloporan pemurnian sekaligus pembaruan Islam di negeri berpenduduk terbesar muslim di dunia. Sebuah gerakan yang didirikan oleh seorang kyai alim, cerdas, dan berjiwa pembaru, yakni Kyai Haji Ahmad Dahlan atau Muhammad Darwis dari kota santri Kauman Yogyakarta.
Kata ”Muhammadiyah” secara bahasa berarti ”pengikut Nabi Muhammad”. Penggunaan kata ”Muhammadiyah” dimaksudkan untuk menisbahkan (menghubungkan) dengan ajaran dan jejak perjuangan Nabi Muhammad. Penisbahan nama tersebut menurut H. Djarnawi Hadikusuma mengandung pengertian sebagai berikut: ”Dengan nama itu dia bermaksud untuk menjelaskan bahwa pendukung organisasi itu ialah umat Muhammad, dan asasnya adalah ajaran Nabi Muhammad saw, yaitu Islam. Dan tujuannya ialah memahami dan melaksanakan agama Islam sebagai yang memang ajaran yang serta dicontohkan oleh Nabi Muhammad saw, agar supaya dapat menjalani kehidupan dunia sepanjang kemauan agama Islam. Dengan demikian ajaran Islam yang suci dan benar itu dapat memberi nafas bagi kemajuan umat Islam dan bangsa Indonesia pada umumnya”.[4]
Muhammadiyah  merupakan salah satu organisasi Islam pembaharuan di Indonesia. Gerakan Muhammadiyah yang dibangun oleh K.H. Ahmad Dahlan sesungguhnya merupakan salah satu mata rantai yang panjang dari gerakan pembaharuan Islam yang dimulai sejak tokoh pertamanya, yaitu Ibnu Taimiyah, Ibnul Qayyim al-Jauziyah, Muhammad bin Abdul Wahab, Sayyid Jamaludin al-Afghani, Muhammad Abduh, Rasyid Ridha, dan sebagainya.
 Pengaruh gerakan pembaharuan tersebut terutama berasal dari Muhammad Abduh melalui tafsirnya, al-Manar, suntingan dari Rasyid Ridha serta majalah al-Urwatul Wustqa Suatu ketia Ia menyampaikan usaha pendidikan setalah selesai menyampaikan santapan rohani pada rapat pengurus Budi Utomo cabang Yogyakarta. Ia menyampaikan keinginan mengajarkan agama Islam kepada para siswa Kweekschool Gubernamen Jetis yang dikepalai oleh R. Boedihardjo, yang juga pengurus Budi Utomo. Usul itu disetujui, dengan syarat di luar pelajaran resmi. Lama-lama peminatnya banyak, hingga kemudian mendirikan sekolah sendiri. Di antara para siswa Kweekschool Jetis ada yang memperhatikan susunan bangku, meja, dan papan tulis. Lalu, mereka menanyakan untuk apa, dijawab untuk sekolah anak-anak Kauman dengan pelajaran agama Islam dan pengetahuan sekolah biasa. Mereka tertarik sekali, dan akhirnya menyarankan agar penyelelenggaraan ditangani oleh suatu organisasi agar berkelanjutan sepeninggal K.H. Ahmad Dahlan.
Sebenarnya, mengenai pendirian sekolah itu telah dibicarakan dan dibantu oleh pengurus Budi Utomo. Setelah pelaksanaan penyelenggaraan sekolah itu sudah mulai teratur, kemudian dipikirkan tentang organisasi pendukung terselenggaranya kegiatan sekolah itu. Dipilihlah nama "Muhammadiyah" sebagai nama organisasi itu dengan harapan agar para anggotanya dapat hidup beragama dan bermasyarakat sesuai dengan pribadi Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam. Penyusunan anggaran dasar Muhamadiyah banyak mendapat bantuan dari R. Sosrosugondo, guru bahasa Melayu Kweekschool Jetis. Rumusannya dibuat dalam bahasa melayu dan Belanda. Kesepakatan bulan pendirian Muhamadiyah terjadi pada tanggal 18 November 1912M atau 8 Dzulhijjah 1330 H. Tgl 20 Desember 1912 diajukanlah surat permohonan kepada Gubernur Jenderal Hindia Belanda, agar perserikatan ini diberi izin resmi dan diakui sebagai suatu badan hukum. Setelah memakan waktu sekitar 20 bulan, akhirnya pemerintah Hindia Belanda mengakui Muhammadiyah sebagai badan hukum, tertuang dalam Gouvernement Besluit tanggal 22Agustus 1914, No. 81, beserta laporan statusnya.[5]
C.    Faktor Pendorong Lahirnya Muhammadiyah
Seperti yang dikemukakan oleh Ahmad Syafi’i Ma’arif. Dengan Mengutip pandangan Haji Abdul Malik Karim Amrullah ( HAMKA ), beliau menyatakan bahwa ada tiga faktor yang mendorong lahirnya Muhammadiyah, yakni : (1) Keterbelakangan serta kebodohan Umat Islam Indonesia dihampir semua aspek kehidupan (2) Kemiskinan yang sangat parah yang diderita umat Islam justru dalam suatu negri yang kaya raya seperti Indonesia (3) Keadaan pendidikan Islam yang sudah sangat kuno.[6]
Sementara dengan mengacu kepada berbagai pandangan yang ada, Weinata Sairin dalam penelitiannya menyimpulkan ada tiga faktor utama yang menyebabkan lahirnya gerakan Muhammadiyah, yaitu : (1) Kondisi Islam di Jawa (2) Pengaruh gerakan Modernis Islam di Timur Tengah (3) Politik Islam pemerintah Belanda.[7]
Dari berbagai teori perihal faktor-faktor yang melatari kemunculan gerakan Muhammadiyah ini, sesungguhnya ada benang merah yang bisa kita cermati dan pahami, bahwa Muhammadiyah sepanjang sejarahnya telah membuktikan dirinya menjadi salah satu gerakan yang selalu berada di garda depan dalam memperjuangkan cita-cita sosialnya, yakni terwujudnya masyarakat utama, adil, dan makmur yang diridhai Allah SWT.
D.    Pemikiran-Pemikiran KH. Ahmad Dahlan
Kyai Dahlan selama di Mekkah dalam hajinya yang pertama dan kedua banyak berguru demi memperdalam wawasan ke-Islamannya. Telah kita sama-sama ketahui pula seperti apa keadaan Timur Tengah semasa beliau belajar disana. Dari kedua premis ini dapat kita ambil benang merah terkait perkembangan pemikiran Kyai Dahlan sepulang dari Mekkah. Ketika pemahamannya akan keberagaman kian matang ia pulang dan berhadapan dengan kenyataan-kenyataan sosial masyarakat .
Kyai Dahlan tentulah pernah bersentuhan dengan gagasan pembaruan islam yang diusung oleh Muhammad Abduh dan Jamaludin Al-Afghani. Lagipula beliau juga belajar di Mekkah yang merupakan bagian dari tanah arab yang ketika itu diwarnai dengan gerakan-gerakan purifikasi Islam ala Wahabi. Persentuhan intelektual ini jelas meninggalkan bekas mendalam bagi Kyai Dahlan. Bertolak dari situlah Kyai Dahlan mulai menghayati perlunya suatu gerakan pembaruan Islam dikampung halamannya. Ketika Islam telah tercampur aduk dengan tradisi dan umat muslim kian terjebak dalam formalitis agama jelas harus ada yang ‘meluruskannya’ kembali. Inilah peran besar yang diambil oleh Kyai Dahlan dengan penuh keinsyafan.
Penyusun berpendapat bahwa pemikiran pembaruan dan pemurnian Islam Kyai Dahlan merupakan sebuah sitesis pemikiran. Kyai Dahlan sampai pada cita-citanya setelah ‘terlibat’ dialog intelektual dari pembacaannya terhadap gagasan-gagasan serupa di Timur Tengah dan kegelisahannya menghadapi kenyataan sosial - kultural masyarakat
muslim Jawa yang terjebak formalitas kegamaan.  Yang otentik dari kiai dahlan adalah model gerakanya yang mengakar. Tajdid atau pembaharuan dijayati sebagai sebuah gerakan sosial yang tidak hanya mandeg ditatanan ide, tapi juga tindakan nyata yang menyentuh langsung kehidupan ummat muslim. Dalam bahasa Muhammad Damami, MA, dalam karyanya Akar Gerakan Muhammadiyah , beragama harus menyapa kehidupan, untuk lebih jelasnya tentang pokok-pokok pemikiran kiai Dahlan.[8]
Formalitas beragama adalah fokus utama yang ingin didekonstruksi oleh kyai dahlan. Ide pembaharuan menyangkut akidah dan syariat. Misalnya tentang upacara ritual kematian , upacara perkawinan, kehamilan, sunatan, berziarah ke kuburan keramat, memberikan sesajen kepada hal yang dianggap keramat dan sebagainya. Menurut kyai dahlan , hal-hal tersebut bertentangan dengan Islam dan dapat menimbulkan syirik dan musyrik. Kyai Dahlan juga berupaya menegakkan ajaran Islam sesuai dengan Al-Qur’an dan Hadist. Berusahan mengedepankan ijtihad jika ada hal yang dapat dalam Al- Qur’an maupun hadist serta berusaha menghilangkan taqlid (pendapat ulama terdahulu tanpa ada dasarnya) dalam fiqih dan  menegakkan amar ma’ruf nahi munkar.
Di sinilah intelektual yang penyusun sebut di atas muncul . Upaya kyai dahlan ini memiliki kemiripan jika kita bandingkan dengan pemikiran-pemikiran Muhammad abduh dan jamaludin Al-afghani, bahkan dengan gerakan wahabi du arab Saudi . namun kita harus menarik garis batas yang tegas ketika kemiripan gagasan ini pada aktualisasinya. Tidak seperti gagasan reformasi timur tengah yang cenderung frontal dan banyak menimbulkan ekses-ekses negatif. Aktualitas yang dilakukan kyai dahlan justru berlaku sebaliknya.[9]
 Kuntowijoyo dalam kata pengantarnya untuk buku Islam murni dalam masyarakat petani menegaskan bahwa kyai dahlan sangatlah toleran dengan praktis keagamaan di zamannya dan memiliki hubungan interpersonal yang baik dengan berbagi golongan. Sepertiyang kita ketahui bersama. Kyai dahlan adalah juga anggota BU sering memberikan ceramah-ceramah di berbagi daerah. Itulah bukti kecil yang menandaskan bahwa gagasan-gagasan kyai dahlan diterima dengan baik.[10]

E.     Pembaruan – pembaruan KH. Ahmad Dahlan
Dalam bidang Agama, Bagi Kiai Dahlan Islam hendak didekati serta dikaji melalui kacamata modern sesuai dengan panggilan dan tuntutan zaman, bukan secara tradisional. Beliau mengajarkan kitab suci Al Qur’an dengan terjemahan dan tafsir agar masyarakat tidak hanya pandai membaca ataupun melagukan Qur’an semata, melainkan dapat memahami makna yang ada di dalamnya. Dengan demikian diharapkan akan membuahkan amal perbuatan sesuai dengan yang diharapkan Qur’an itu sendiri. Menurut pengamatannya, keadaan masyarakat sebelumnya hanya mempelajari Islam dari kulitnya tanpa mendalami dan memahami isinya. Sehingga Islam hanya merupakan suatu dogma yang mati.
Di bidang pendidikan, Kiai Dahlan lantas mereformasi sistem pendidikan pesantren zaman itu, yang menurutnya tidak jelas jenjangnya dan tidak efektif metodenya lantaran mengutamakan menghafal dan tidak merespon ilmu pengetahuan umum. Maka Kiai Dahlan mendirikan sekolah-sekolah agama dengan memberikan pelajaran pengetahuan umum serta bahasa Belanda. Bahkan ada juga Sekolah Muhammadiyah seperti H.I.S. met de Qur’an. Sebaliknya, beliau pun memasukkan pelajaran agama pada sekolah-sekolah umum. Kiai Dahlan terus mengembangkan dan membangun sekolah-sekolah. Sehingga semasa hidupnya, beliau telah banyak mendirikan sekolah, masjid, langgar, rumah sakit, poliklinik, dan rumah yatim piatu.
Kegiatan dakwah pun tidak ketinggalan. Beliau semakin meningkatkan dakwah dengan ajaran pembaruannya. Di antara ajaran utamanya yang terkenal, beliau mengajarkan bahwa semua ibadah diharamkan kecuali yang ada perintahnya dari Nabi Muhammad SAW. Beliau juga mengajarkan larangan ziarah kubur, penyembahan dan perlakuan yang berlebihan terhadap pusaka-pusaka keraton seperti keris, kereta kuda, dan tombak. Di samping itu, beliau juga memurnikan agama Islam dari percampuran ajaran agama Hindu, Budha, animisme, dinamisme, dan kejawen.[11]
Di bidang Organisasi, pada tahun 1918, beliau membentuk organisasi Aisyiyah yang khusus untuk kaum wanita. Pembentukan organisasi Aisyiyah, yang juga merupakan bagian dari Muhammadiyah ini, karena menyadari pentingnya peranan kaum wanita dalam hidup dan perjuangannya sebagai pendamping dan partner kaum pria. Sementara untuk pemuda, Kiai Dahlan membentuk Padvinder atau Pandu – sekarang dikenal dengan nama Pramuka – dengan nama Hizbul Wathan disingkat H.W. Di sana para pemuda diajari baris-berbaris dengan genderang, memakai celana pendek, berdasi, dan bertopi. Hizbul Wathan ini juga mengenakan uniform atau pakaian seragam, mirip Pramuka sekarang.






BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Gagasan KH Ahmad Dahlan yang terpenting adalah terbentuknya jama’ah Islam, untuk bersama-sama berikhtiar mengamalkan ayat-ayat Al-Qur’an. Menurut pendapatnya fungsi Al-Qur’an sebagai kitab suci tidak hanya untuk dipelajari, apalagi sekedar untuk membaca dan dihafalkan. Oleh karena itu Ahmad Dahlan menjadikan Muhammadiyah sebagai organisasi yang diefektifkan untuk mengkaji al-Qur’an, sekaligus menjadi tempat bermusyawarah guna menyepakati pengamalannya. Oleh karenannya gerak Muhammadiyah tidak pernah lepas dari tiga amalan tersebut, ialah: pengkajian Al-Qur’an, Musyawarah, dan amal.

Kata Penutup
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Kami berharap para pembaca memberikan kritik dan saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan lain. Semoga makalah ini berguna bagi kami pada khususnya juga para pembaca pada umumnya.

Semoga apa yang kami posting pada blog ini bermanfaat bagi pembacanya….!!!
Amien yaa Robbal Alamien…

DAFTAR PUSTAKA

Badiatul razikin. 101 Jejak tokoh Islam di Indonesia. Nusantara .Yogyakarta. 2009
Syarif Hidayatullah. Muhammadiyah & Pluralitas Agama di Indonesia. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. 2010
Azrumardi azra. Ensiklopedi ulama nusantara. Gelegar media Indonesia. Jakarta. 2009
Anshori Nasruddin. Matahari Pembaruan; rekam jejak KH Ahmad Dahlan. Yogyakarta: Jogja bangkit publisher
Suwarno. Relasi Muhammadiyah, Islam, dan Negara. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. 2010


[1] Badiatul razikin. 101 jejak tokoh islam di Indonesia. Nusantara .Yogyakarta. 2009
[2] Suwarno. Relasi Muhamadiyah, Islam, dan Negara. Pustaka Pelajar. Yogyakarta: 2010 Hal 13
[5] Azrumardi azra. Ensiklopedi ulama nusantara. Gelegar media Indonesia. Jakarta. 2009 hal 179
[6] Syarif Hidayatullah. Muhammadiyah & Pluralitas Agama di Indonesia. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. 2010 hal. 44
[7] Syarif Hidayatullah. Muhammadiyah & Pluralitas Agama di Indonesia. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. 2010 hal. 45
[8] Ibid

[9] Anshori, nasruddin. Matahari Pembaruan; rekam jejak KH Ahmad Dahlan. Yogyakarta: Jogja bangkit publisher. 2010
[10] ibid
[11] http://tmsi-smangat.org/kyai-haji-ahmad-dahlan/ di akses pada tanggal 2 Desember 2012

3 komentar:

  1. Terimakasih banyak, ini sangat membantu dalam mengerjakan tugas

    BalasHapus
  2. KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.

    KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.

    KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.

    BalasHapus